POSTWARTA.COM – Komitmen dalam menjaga keanekaragaman hayati diwujudkan oleh Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Madiun melalui program program CSR (Corporate Social Responsibility) yaitu Eco Tourism Village dengan melakukan kegiatan pelepasan 350 ekor tukik dan penanaman 1.000 bibit pohon mangrove di Pantai Kili-kili, Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek pada tanggal 24 Agustus 2025.
Sebelumnya, pada tanggal 23 Agustus 2025 telah dilaksanakan kegiatan sarasehan yang melibatkan Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) Pantai Kili-Kili, Kepala Desa Wonocoyo beserta perangkat desa, BPD (Badan Permusyawaratan Desa), serta masyarakat di sekitar wilayah Pantai. Dalam kegiatan tersebut perusahaan beserta seluruh stakeholders yang hadir berdiskusi terkait kegiatan konservasi keanekaragaman hayati yang dilakukan di wilayah Pantai Kili-Kili.
Pokmaswas Pantai Kili-Kili Ari Gunawan menyampaikan perjalanan program Eco Tourism Village yang telah dilaksanakan dari tahun 2021 hingga saat ini, progres yang telah dicapai, serta pandangan ke depan dalam mewujudkan keberlanjutan program. Ari Gunawan dalam paparannya juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Madiun. “Melalui program CSR Eco Tourism Village, kami dapat mewujudkan wilayah konservasi Pantai Kili-Kili sebagai lokasi konservasi, edukasi, dan rekreasi yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujar Ari Gunawan.
Pada kesempatan ini, Kepala Desa Wonocoyo Didik Herkunadi menyampaikan bahwa Pertamina membawa nilai positif dalam program ini. “Dukungan yang diberikan Pertamina sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat dan Desa Wonocoyo dalam hal pelestarian lingkungan, sehingga kolaborasi ini membawa banyak nilai positif.” ujarnya.
Fuel Terminal Manager Madiun Kadek Dwi Ariyanto turut menambahkan apresiasi terhadap Pokmaswas dalam sambutannya. “Terwujudnya komitmen perusahaan dalam berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan tidak terlepas dari dedikasi Pokmaswas Pantai Kili-Kili yang selalu menjaga amanah yang kami berikan dengan sebaik-baiknya, seperti halnya dalam pengelolaan program Eco Tourism Village yang terus menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu,” papar Kadek.
Selain kegiatan pelepasan tukik, dilaksanakan pula kegiatan penanaman mangrove yang menjadi bagian dari perwujudan SDGs (Sustainable Development Goals) pada pilar pembangunan lingkungan terutama target 14 yang meliputi pelestarian kawasan konservasi perairan. Kegiatan penanaman mangrove pada agenda ini merupakan keberlanjutan dari kegiatan penanaman mangrove yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Hal ini menjadi sebuah pengingat tersendiri bagi perusahaan untuk terus menyambung komitmen dalam pelaksanaan konservasi lingkungan.
Kegiatan penanaman mangrove ini melibatkan berbagai pihak, salah satunya Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek, Cusi Kurniawati yang dalam kesempatan ini menyampaikan keyakinannya atas kegiatan konservasi ini. “Berdasarkan perjalanan yang telah kami saksikan, segala jenis bantuan yang diberikan kepada Pokmaswas Pantai Kili-Kili selalu dioptimalkan dengan sebaik-baiknya, sehingga kami percaya kegiatan konservasi akan terus berkembang dengan baik,” ujar Cusi Kurniawati.
“Kolaborasi bersama Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Madiun dan masyarakat di wilayah Pantai Kili-Kili melalui program CSR ini menjadi bukti nyata upaya menjaga kelestarian lingkungan, sehingga pada kesempatan kali ini kami menyampaikan apresiasi dari Bupati Trenggalek terkait komitmen dalam mendukung Net Zero Carbon melalui konservasi mangrove,” tambahnya.
Secara terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menyampaikan kegiatan pelepasan tukik menjadi simbol dari harapan perusahaan dan masyarakat terhadap keberlanjutan hidup penyu sebagai salah satu spesies yang terancam punah. Tercatat pada tahun ini di Pantai Kili-Kili jumlah penyu yang berhasil diselamatkan melalui konservasi sebanyak 9.000 ekor. Diharapkan dengan terbentuknya ekosistem yang lebih baik di wilayah konservasi khususnya Pantai Kili-Kili terutama terkait sarana dan prasarana serta infrastruktur yang semakin mumpuni, dapat terus meningkatkan angka keberhasilan dalam pengembangbiakkan penyu agar tetap lestari.
“Harapannya program ini dapat mengintegrasikan pengelolaan keanekaragaman hayati dengan memastikan keberlanjutan ekosistem, mencegah dan meminimalkan dampak aktivitas terhadap keanekaragaman hayati, sepanjang siklus hidup fasilitas dan proyek di seluruh wilayah operasi perusahaan, ” ujar Ahad.
“Terakhir, kami sampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang turut membantu mewujudkan program Eco Tourism Village. Semoga program ini dapat terus bermanfaat,“ tutup Ahad. (DNG)