Umum

Semeru Erupsi Pagi Hari, Kolom Abu Capai 4.476 Mdpl; Status Tetap Awas

394
×

Semeru Erupsi Pagi Hari, Kolom Abu Capai 4.476 Mdpl; Status Tetap Awas

Sebarkan artikel ini

POSTWARTA.COM – Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan berupa erupsi pada Selasa (25/11/2025) pukul 04.45 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengonfirmasi erupsi ini, yang ditandai dengan semburan kolom abu setinggi kurang lebih 800 meter di atas puncak, atau mencapai sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Laporan resmi dari Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Semeru di Gunung Sawur, Mudkas Sofian, menyebutkan bahwa kolom abu tampak berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang dan condong ke arah utara.

“Aktivitas ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi erupsi sekitar 1 menit 59 detik. Hingga laporan ini disusun, proses erupsi masih berlangsung,” kata Mudkas Sofian dalam keterangan tertulisnya, Selasa pagi.

Peningkatan Kewaspadaan Diperkuat
Mudkas Sofian menekankan bahwa peningkatan aktivitas ini telah terpantau sejak dini melalui sistem pemantauan visual dan instrumental. “Kami memastikan seluruh data pemantauan diperbarui secara real time. Setiap perubahan, sekecil apa pun, langsung kami laporkan untuk mendukung langkah mitigasi,” ujarnya.

Masyarakat di sekitar lereng Semeru diimbau untuk tidak lengah. Status Gunung Semeru saat ini tetap berada pada Level IV atau Awas.

“Status masih berada di Level IV atau Awas. Kami mohon masyarakat benar-benar mematuhi seluruh rekomendasi resmi. Ini bukan soal jarak di peta, tapi soal keselamatan,” tegas Mudkas.

Rekomendasi Utama Status Awas (Level IV)
Dalam status Level IV (Awas) ini, PVMBG mengeluarkan rekomendasi penting yang wajib dipatuhi:

Jauhi Sektor Tenggara: Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 20 kilometer dari puncak.

READ  Diterjang Lahar Dingin Semeru, Dua Truk Pengangkut Pasir dan Satu Alat Berat Terseret di Lumajang

Waspada Lontaran Batu Pijar: Masyarakat dilarang mendekati radius 8 kilometer dari kawah karena potensi lontaran batu pijar.

Ancaman Awan Panas dan Lahar: Warga juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar dingin yang dapat sewaktu-waktu melintas di sepanjang sungai-sungai berhulu di puncak Semeru. Sungai yang perlu diwaspadai antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan anak sungainya.

Mitigasi dan Kesiapsiagaan 24 Jam
Upaya mitigasi di lapangan terus diperkuat melalui kesiapsiagaan posko darurat, pemantauan jalur evakuasi, dan koordinasi lintas instansi. Mudkas Sofian menegaskan kembali komitmen tim lapangan.

“Kami bekerja 24 jam. Semeru ini hidup, dan tugas kami memastikan masyarakat mendapatkan informasi paling akurat agar bisa mengambil langkah aman,” katanya.

PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, memantau informasi hanya dari sumber resmi pemerintah, dan tidak terpancing oleh kabar tidak benar atau hoaks. Kesadaran dan semangat gotong royong warga Lumajang menjadi kekuatan utama dalam menghadapi dinamika aktivitas gunung yang terus berubah. (LSC)