BisnisUmum

Pertamina Sikap Tegas: 394 Ribu Kendaraan Tak Bisa Akses BBM Subsidi

329
×

Pertamina Sikap Tegas: 394 Ribu Kendaraan Tak Bisa Akses BBM Subsidi

Sebarkan artikel ini

POSTWARTA.COM – PT Pertamina Patra Niaga mengambil langkah tegas dengan memblokir total 394.000 nomor kendaraan yang teridentifikasi melakukan kecurangan atau potensi penyalahgunaan dalam pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pemblokiran ratusan ribu kendaraan ini merupakan upaya untuk memperkuat pengawasan, memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran, serta menjaga keadilan bagi seluruh masyarakat yang berhak.

Pernyataan ini diungkapkan secara langsung oleh Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, pada Senin (17/11/2025).

“Pengawasan sistem subsidi, kami melakukan identifikasi ‘fraud’ terhadap 394 ribu nomor kendaraan, telah kita blokir,” kata Ega. “Ini dilakukan guna mengantisipasi maupun mitigasi adanya penyalahgunaan BBM subsidi di SPBU,” tambahnya.

Ega menjelaskan bahwa pemblokiran ini dilakukan setelah sistem subsidi digital Pertamina mengidentifikasi adanya potensi penyalahgunaan oleh ratusan ribu kendaraan. Meskipun tidak merinci bentuk kecurangan yang dilakukan, ia memastikan bahwa tindakan pemblokiran ini bertujuan mencegah kendaraan-kendaraan tersebut kembali membeli BBM subsidi.

Pembinaan SPBU dan Kontrol Kuota
Selain pemblokiran terhadap kendaraan curang, Pertamina Patra Niaga juga melakukan pembinaan terhadap 544 SPBU hingga pertengahan November 2025. Langkah ini diambil untuk memastikan pelayanan dan pengawasan di titik penyaluran berjalan optimal.

Dalam upaya penyaluran energi, Pertamina memastikan distribusi ke seluruh penjuru Indonesia berjalan lancar melalui 231 fasilitas yang mencakup terminal BBM, terminal LPG, serta depo pengisian pesawat udara. Secara total, terdapat 15.345 titik penyaluran BBM, termasuk 573 lokasi yang menjalankan program BBM Satu Harga.

Digitalisasi Jaga Kuota Tetap Terkendali
Mars Ega juga menekankan komitmen Pertamina untuk terus mendorong penjualan produk nonsubsidi dan memperluas digitalisasi pengawasan transaksi.

READ  HUT RI ke-80, Gubernur Jatim Gratiskan Layanan Bus Trans Jatim Selama Dua Hari

“Program strategis yang terus kita dorong selama 2025 antara lain program subsidi tepat baik untuk BBM maupun LPG. Untuk sektor BBM saat ini telah dilaksanakan full QR Code untuk Solar dan Pertalite,” ujar Ega.

Sistem digital tersebut menunjukkan hasil positif dalam menjaga kuota nasional. Kuota Solar hingga Oktober 2025 diperkirakan terkendali di bawah 1,5 persen dari kuota nasional. Sementara itu, konsumsi Pertalite diprediksi berada di bawah 10 persen dari kuota yang ditetapkan untuk tahun 2025.

Dorong BBM Ramah Lingkungan
Sebagai bagian dari komitmen terhadap lingkungan, Pertamina Patra Niaga juga terus menggenjot penjualan produk ramah lingkungan, salah satunya adalah Pertamax Green. Produk ini kini telah tersedia di 168 SPBU di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.

“Animo masyarakat cukup baik, sales growth sampai saat ini kurang lebih 80 persen dibanding tahun 2024,” tutup Ega.

Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk terus menjaga penyaluran BBM subsidi agar tetap tepat sasaran, sekaligus mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan BBM nonsubsidi dan produk yang lebih ramah lingkungan. (POU)