Umum

Philips Wujudkan Cath Lab Perdana sebagai Langkah Awal Pemerataan Layanan Jantung dan Stroke

349
×

Philips Wujudkan Cath Lab Perdana sebagai Langkah Awal Pemerataan Layanan Jantung dan Stroke

Sebarkan artikel ini

POSTWARTA.COM – Philips, pemimpin global dalam teknologi kesehatan, hari ini mengumumkan telah rampungnya instalasi sistem Cath Lab (Laboratorium Kateterisasi) pertamanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kediri. Pemasangan alat Image-Guided Therapy (IGT) berteknologi canggih ini bertujuan untuk secara signifikan meningkatkan akses dan kualitas perawatan jantung, stroke, dan kanker minimal invasif bagi masyarakat Kediri dan wilayah sekitarnya.

Langkah strategis ini merupakan bagian integral dari program Indonesia Health Systems Strengthening (IHSS) yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Kehadiran fasilitas mutakhir ini diharapkan mampu mempercepat diagnosis dan intervensi medis yang tepat waktu, sebuah faktor krusial dalam kondisi kritis yang menentukan keselamatan pasien.

Instalasi di RSUD Kabupaten Kediri ini merupakan bagian dari perjanjian yang lebih luas antara Philips dan Kemenkes RI untuk mendistribusikan sistem image-guided therapy (Cath Lab) di seluruh 38 provinsi di Indonesia, memperluas jangkauan layanan kesehatan canggih hingga lebih dekat ke rumah masyarakat.

Akses Layanan Kesehatan Canggih Lebih Dekat
Direktur RSUD Kabupaten Kediri, dr. R. Gatut Rahardjo, Sp.An., menyambut baik instalasi ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan atas kepercayaannya. Kehadiran Cath Lab ini memberi manfaat besar bagi masyarakat Kediri — dari diagnosis yang lebih cepat hingga penanganan penyakit jantung yang lebih optimal,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa rumah sakit tengah menyelesaikan prosedur akhir agar alat tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.

Di sisi lain, Bert Van Meurs, Executive Vice President dan Chief Business Leader for Image-Guided Therapy di Philips, menekankan pentingnya kolaborasi ini. “Milestone ini menunjukkan pencapaian dari sebuah kolaborasi yaitu menghadirkan perawatan minimal invasif yang canggih lebih dekat ke rumah. Dengan mengurangi hambatan akses, kita dapat meningkatkan hasil perawatan bagi pasien jantung, stroke, dan kanker sekaligus mendorong kesetaraan akses kesehatan,” kata Van Meurs.

READ  Fenomena Gerhana Bulan Total 7 September, Umat Muslim Disunahkan Salat Khusuful Qamar

Setelah instalasi, Philips akan melanjutkan komitmennya dengan menyediakan pelatihan intensif kepada para pengguna di RSUD Kabupaten Kediri. Ini merupakan upaya penting untuk membangun kapasitas lokal yang kuat dan pengembangan profesional tenaga medis, sebelum instalasi diperluas ke lebih banyak provinsi di Indonesia, dimulai dari Kediri di Jawa Timur.

Memperkuat Jaringan Kesehatan Nasional
Perjanjian yang ditandatangani dalam kerangka komponen Strengthening Indonesia’s Healthcare Referral Network (SIHREN)—bagian dari proyek IHSS—diberikan kepada Philips melalui proses tender internasional yang kompetitif.

Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa dan meningkatnya beban penyakit tidak menular, pemerataan akses kesehatan menjadi keharusan nasional. Melalui penyediaan Cath Lab canggih ini, Philips berperan aktif dalam memperkuat infrastruktur kesehatan Indonesia, memungkinkan pelayanan yang lebih terarah, yang berdampak pada waktu perawatan yang lebih singkat, risiko komplikasi yang lebih rendah, dan proses pemulihan yang lebih cepat bagi pasien.

Astri Ramayanti, Presiden Direktur Philips Indonesia, menegaskan kembali komitmen jangka panjang perusahaan. “Pendekatan kami menggabungkan sistem canggih dengan pelatihan terstruktur dan protokol klinis untuk memaksimalkan potensi sistem rumah sakit yang pada akhirnya meningkatkan pengalaman tenaga kesehatan,” jelasnya. “Milestone ini hanyalah awal dari perjalanan bersama menuju sistem kesehatan yang lebih inklusif dan tangguh bagi seluruh masyarakat Indonesia.”

Dukungan Philips terhadap transformasi kesehatan Indonesia juga tercermin dalam laporan tahunan Future Health Index (FHI) ke-10 yang dirilis Juli lalu, yang mengeksplorasi peran Kecerdasan Buatan (AI) dan inovasi digital dalam meningkatkan akses dan ketahanan sistem kesehatan global, termasuk di Indonesia. (KWI)