POSTWARTA.COM – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bondowoso mengambil langkah antisipatif serius terhadap penyakit rabies. Untuk tahun 2025, Disnakkan telah menyiapkan 117 dosis vaksin rabies dalam program vaksinasi yang akan dilaksanakan secara terdesentralisasi di seluruh Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) wilayah Bondowoso.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh. Cendy Herdiawan, menjelaskan bahwa perubahan strategi ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kesehatan hewan, khususnya vaksinasi.
“Kalau sebelumnya dipusatkan di kota, kali ini kita laksanakan di masing-masing Puskeswan. Karena di wilayah-wilayah seperti Cermee dan Prajekan juga banyak penggemar kucing maupun anjing yang membutuhkan vaksin,” ujar drh. Cendy.
Stok Vaksin dan Potensi Penambahan
Saat ini, stok vaksin yang tersedia di Disnakkan Bondowoso mencapai 117 dosis. Namun, drh. Cendy memastikan bahwa pihak Dinas siap berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) untuk menambah kuota jika animo dan kebutuhan vaksinasi dari masyarakat tinggi.
“Kalau memang respon masyarakat besar, kita akan minta support dari PDHI untuk tambahan vaksin,” tambahnya.
Antisipasi Rabies Meluas, Bukan Hanya Anjing
Meskipun hingga kini tidak ada laporan kasus rabies di Bondowoso, langkah vaksinasi ini sangat krusial sebagai upaya pencegahan. Disnakkan Bondowoso juga mengingatkan bahwa potensi penularan rabies tidak hanya berasal dari anjing.
“Selama ini kita tahu rabies identik dengan anjing, padahal kucing, monyet, kelelawar, dan musang juga bisa menjadi penular rabies. Karena itu, vaksinasi ini penting untuk mencegah risiko,” jelas drh. Cendy.
Ia juga menerangkan prosedur baku jika ditemukan kasus gigitan hewan yang dicurigai rabies, yakni hewan tersebut akan dikarantina selama 14 hari untuk diobservasi perubahan perilakunya.
“Alhamdulillahnya tidak ada laporan kasus gigitan anjing (yang dicurigai rabies). Tetapi ada ciri-ciri tertentu jika anjing itu terpapar rabies,” tegasnya.
Melalui program vaksinasi yang disebar ke Puskeswan ini, Disnakkan Bondowoso berharap dapat menekan risiko munculnya kasus rabies di wilayahnya sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan vaksinasi rutin pada hewan peliharaan mereka. (TGE)