POSTWARTA.COM – Nilai tukar Rupiah terus menunjukkan tren pelemahan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data Bloomberg pada pagi ini, Jumat (26/9/2025), Rupiah dibuka melemah 0,16 persen ke level Rp16.775 per dolar AS.
Menanggapi perkembangan tersebut, Bank Indonesia (BI) merilis pernyataan resmi untuk menegaskan komitmennya menjaga stabilitas mata uang.
“Merespons perkembangan nilai tukar Rupiah akhir-akhir ini, BI kembali menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam rilisnya.
Perry Warjiyo menjelaskan bahwa BI akan menggunakan seluruh instrumen yang ada secara ‘bold’ dan terus-menerus. Intervensi ini dilakukan baik di pasar domestik maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika.
Di pasar domestik, instrumen yang digunakan BI meliputi:
1. Transaksi spot.
2. Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
3. Pembelian SBN di pasar sekunder.
Sementara itu, di pasar luar negeri, intervensi dilakukan melalui instrumen Non-Deliverable Forward (NDF).
BI menyatakan keyakinannya bahwa upaya-upaya tersebut akan mampu menstabilkan nilai tukar Rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya. Perry juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk berpartisipasi menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif.
Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan Rupiah masih akan bergerak fluktuatif sepanjang hari ini. Namun, ia memprediksi Rupiah cenderung ditutup melemah di rentang Rp16.740 hingga Rp16.810 per dolar AS. (NEL)