POSTWARTA.COM – Perusahaan bus, Juragan 99 Trans, ikut ambil bagian dalam program edukasi keselamatan lalu lintas bagi anak-anak sekolah dasar yang digagas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan. Kegiatan bertajuk “Zeta Goes to School” ini menjadi bagian dari kampanye Sadar Lalu Lintas Usia Dini (SALUD) yang digelar di empat sekolah dasar di Kota Malang: SDN Blimbing 3, SDN Kesatrian 1, SDN Gadang 2, dan SDN Buring. Lebih dari 620 siswa kelas 1 hingga kelas 3 mengikuti kegiatan ini.
Direktur Juragan 99 Trans, Suluk Waseso Segoro, mengatakan program ini merupakan langkah penting dalam menanamkan nilai keselamatan sejak usia muda. “Keselamatan itu bagian dari budaya. Dan budaya berarti perilaku yang harus dibentuk sejak dini. Karena itu, kami bersama Kemenhub memperkenalkan budaya keselamatan kepada anak-anak SD di Malang,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Juragan 99 Trans memperkenalkan berbagai aspek keselamatan transportasi darat melalui armada bus sleeper unggulannya, Kobochan. Anak-anak diajak melihat langsung berbagai fitur keselamatan seperti sabuk pengaman, pemecah kaca darurat, pintu darurat, hingga alat pemadam api ringan. “Kami juga memperkenalkan profesi di dunia transportasi seperti pengemudi, co-driver, dan kru. Mereka semua berperan penting menjaga keselamatan selama perjalanan,” kata Suluk.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan kesadaran keselamatan, tetapi juga memperkenalkan transportasi umum sebagai moda perjalanan yang aman dan nyaman. “Kami ingin menanamkan bahwa bepergian dengan transportasi umum itu aman, asal semua pihak berperilaku dengan benar. Anak-anak harus tahu, keselamatan itu tanggung jawab bersama antara pengemudi dan penumpang,” tambahnya.
Juragan 99 Trans juga memanfaatkan kegiatan ini untuk memperkuat edukasi keselamatan menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Kampanye ini juga relevan menjelang Nataru, ketika aktivitas perjalanan meningkat. Kami ingin menunjukkan bahwa transportasi umum bisa menjadi pilihan yang aman dan efisien,” ujar Suluk.
Ia menegaskan, perusahaan memiliki tiga prinsip utama dalam menjaga keselamatan, yaitu siap orang, siap armada, dan siap sistem. “Setiap pengemudi dan co-driver wajib menjalani pemeriksaan kesehatan atau fit to work sebelum keberangkatan. Tim medis kami memeriksa tekanan darah, kondisi fisik, hingga jam tidur. Dari sisi armada, kami memastikan tiga komponen penting — ban, rem, dan kemudi — selalu dalam kondisi sempurna,” jelasnya.
Menjelang akhir tahun, Suluk memprediksi tingkat keterisian bus Juragan 99 Trans akan kembali penuh seperti tahun sebelumnya. “Kami sudah menyiapkan lebih dari 50 unit armada untuk menghadapi lonjakan penumpang dan siap menambah unit tambahan jika dibutuhkan,” katanya.
Suluk berharap kegiatan bersama Ditjen Hubdat ini dapat memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan di jalan raya. “Keselamatan itu bukan sekadar slogan, tapi komitmen bersama. Kami ingin Juragan 99 Trans menjadi contoh operator bus yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” tutupnya. (ECB)




