Umum

Banyuwangi Creative Hub Dorong Pelaku Muda Kuasai Jurus Bisnis Kuliner Lewat Kelas Kreatif

223
×

Banyuwangi Creative Hub Dorong Pelaku Muda Kuasai Jurus Bisnis Kuliner Lewat Kelas Kreatif

Sebarkan artikel ini
Sumber : Dokumentasi ketika Pemateri Kelas Kreatif Arief Santoso (Owner Deles.id) membagikan Ilmunya

POSTWARTA.COM – Banyuwangi Creative Hub kembali menggelar Kelas Kreatif bertema “Survive & Thrive: Jurus Bisnis F&B di Banyuwangi”, Jumat (10/10/2025). Program ini menghadirkan Arief Santoso, Owner Deles.id, salah satu brand kuliner lokal yang sukses berkembang dengan banyak cabang di Banyuwangi.

Kegiatan ini diikuti para pelaku usaha muda, mahasiswa, dan komunitas kreatif yang ingin memperdalam strategi bertahan dan berkembang di industri kuliner. Pengelola Banyuwangi Creative Hub, Vicky Hendri Kurniawan, mengatakan kegiatan ini bertujuan memotivasi generasi muda agar berani menekuni dunia ekonomi kreatif, khususnya sektor kuliner.

“Banyak teman-teman muda punya ide bagus tapi berhenti di tengah jalan karena tidak siap menghadapi dinamika usaha. Melalui kelas ini, kami ingin menumbuhkan keberanian dan mental pantang menyerah. Industri kuliner di Banyuwangi punya potensi besar, tinggal bagaimana kita bisa membaca peluang dan beradaptasi dengan pasar,” ujarnya.

Sebagai narasumber, Arief Santoso berbagi pengalaman membangun bisnis kuliner dari nol hingga menjadi jaringan usaha yang dikenal luas. Ia menekankan pentingnya membaca data dan memahami karakter pasar sebelum memulai bisnis. Menurutnya, strategi bisnis tidak semata soal harga, melainkan soal memahami perilaku konsumen di tiap daerah.

“Kadang orang berpikir jual murah pasti laku, jual mahal pasti sepi. Padahal semuanya tergantung segmen pasar yang kita sasar. Setiap daerah punya perilaku berbeda, dan itu harus dibaca,” jelas Arief. Ia menambahkan, banyak orang membeli bukan hanya karena produknya enak, tetapi karena ada makna dan cerita di baliknya.

Dalam sesi berbagi pengalaman, Arief juga menceritakan perjalanan jatuh bangun sebelum menemukan peluang pasar minuman kekinian di Banyuwangi. “Kalau jatuh ya bangun lagi. Enggak ada jalan pintas di bisnis. Semua dijalani sambil terus belajar dan menyesuaikan dengan pasar,” katanya.

READ  Semangat Warga Kalanganyar Melalui Kucari: Mandiri Ekonomi, Peduli Lingkungan

Menurutnya, kunci bertahan di dunia food and beverage adalah relevansi dan inovasi. Tren kuliner yang kini bergeser ke arah low sugar dan low calorie perlu direspons pelaku usaha agar tetap kompetitif. Ia juga menekankan pentingnya menjaga konsistensi kualitas.

“Buka cabang itu gampang, tapi mempertahankan kualitas di setiap tempat itu yang sulit. Enggak harus punya banyak cabang dulu, yang penting satu aja tapi kuat,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, Banyuwangi Creative Hub kembali menegaskan perannya sebagai ruang kolaborasi dan pembelajaran bagi pelaku ekonomi kreatif di daerah. Diharapkan, program semacam ini dapat mendorong semakin banyak generasi muda Banyuwangi untuk berani berinovasi dan memperkuat potensi lokal menuju ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan. (GPS)