POSTWARTA.COM – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) bersama jajaran Polres terus mempercepat pengungkapan dalang di balik kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur beberapa waktu lalu. Terbaru, Polda Jatim telah mengamankan dua orang yang diduga provokator dalam aksi pembakaran Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, membenarkan penangkapan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kedua terduga pelaku diamankan pada Kamis (4/9) malam dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan intensif.
“Dari pengembangan, ada dua pelaku yang mengaku mengerahkan atau mengajak massa kurang lebih 70 orang untuk bersama-sama melakukan perusakan, kerusuhan, dan pembakaran di Gedung Grahadi,” kata Jules.
Menurut Jules, peran kedua terduga pelaku adalah menyebarkan ujaran kebencian di media sosial serta memprovokasi tindakan anarkis. Ia menyebut, para provokator ini mengumpulkan massa di sebuah warung kopi di Surabaya.
“Statusnya masih dalam proses. Pengakuan dua orang ini, dia mengumpulkan sekitar 70 orang. Kita belum tahu jumlah pasti, apa benar hanya 70 orang atau lebih,” jelasnya.
Jules menambahkan, berdasarkan pengakuan sementara, ada pihak lain yang juga terlibat dalam menggerakkan massa. Pihak kepolisian masih mendalami lebih lanjut hal tersebut. “Dia tidak mengaku bahwa dia murni mengumpulkan 70 massa. Namun, dia termasuk salah satu yang menyuruh dari temannya yang ditangkap untuk mencari massa dan mencari tempat titik kumpul,” tegasnya.
Polda Jatim masih terus mendalami isi ponsel kedua terduga provokator serta menelusuri jaringan massa yang terlibat dalam perusakan dan pembakaran Gedung Grahadi, Mapolsek Tegalsari, dan Pos Lantas di Surabaya. (YHS)