POSTWARTA.COM – Pemerintah Kabupaten Bondowoso kembali menggelar Festival Kopi Nusantara ke-8 dan Tembakau tahun 2025. Acara yang menjadi kebanggaan masyarakat ini dibuka dengan meriah dan dihadiri oleh berbagai pejabat penting, mulai dari Direktur Jenderal Perkebunan Dr. Abdul Roni Angkat, S.TP, M.Si, Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA., hingga perwakilan Bank Indonesia Jember, Gunawan.
Sejumlah pejabat daerah juga turut hadir, di antaranya Wakil Bupati Bondowoso As’ad Yahya Syafi’i, Ketua DPRD H. Ahmad Dhafir, Komandan Kodim 0822 Letkol Arh. Achmad Yani, Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono, serta jajaran Forkopimda lainnya. Kehadiran tokoh masyarakat, pelaku usaha, petani kopi, hingga asosiasi tembakau semakin menambah semarak acara yang digelar di pusat kota Bondowoso tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan momentum penting untuk memperkuat posisi Bondowoso sebagai daerah penghasil kopi dan tembakau unggulan.
“Kopi Arabika Java Ijen Raung dan Hyang Argopuro, bersama Tembakau Bondowoso, bukan hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga sudah menembus pasar internasional. Keduanya adalah identitas budaya sekaligus kekuatan ekonomi masyarakat Bondowoso,” ungkapnya.sabtu 6/9/2025
Festival ini diharapkan mampu membuka ruang lebih luas bagi petani dan pelaku usaha untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar global. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi, inovasi, serta peningkatan kualitas dan daya saing produk lokal.
“Kopi dan tembakau bukan sekadar komoditas, melainkan warisan, kebanggaan, sekaligus harapan masyarakat Bondowoso. Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat komitmen membangun pertanian yang berdaya saing, pariwisata berkelanjutan, dan ekonomi daerah yang mandiri,” tegasnya.
Dengan berbagai rangkaian acara dan dukungan lintas pihak, Festival Kopi Nusantara dan Tembakau Bondowoso diyakini akan menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus memperkokoh citra Bondowoso sebagai “Kota Kopi dan Tembakau” di kancah nasional maupun internasional. (HTL)