Umum

Pasokan Bertambah, Harga Cabai di Kediri Turun Signifikan, Cabai Rawit Anjlok

249
×

Pasokan Bertambah, Harga Cabai di Kediri Turun Signifikan, Cabai Rawit Anjlok

Sebarkan artikel ini

POSTWARTA.COM – Harga cabai di Kabupaten Kediri anjlok tajam, dipicu lonjakan pasokan di Pasar Induk Pare. Penurunan harga ini dirilis Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Sabtu (23/8/2025), memicu kekhawatiran di kalangan petani.

Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menjelaskan, “Hari ini harga aneka cabai turun semua dikarenakan pasokan bertambah. Sedangkan penyerapan masih tetap.” Penurunan harga bervariasi tergantung jenis cabai. Cabai rawit varietas Prentol/Tumi 99 mengalami penurunan terdalam, menyentuh Rp13.000 per kilogram dari sebelumnya Rp17.000.

Cabai rawit merah (CRM) varietas Ori 212 dan Brengos 99 turun dari Rp22.000 menjadi Rp19.000 per kilogram. Varietas Kamelia terkoreksi dari Rp19.000 menjadi Rp17.000 per kilogram. Penurunan juga terjadi pada cabai merah besar (CMB): Gada MK turun menjadi Rp21.000, Imola menjadi Rp19.000, dan Sandi 08 menjadi Rp18.000 per kilogram.

Sementara itu, cabai merah keriting (CMK) varietas Boos Tavi turun menjadi Rp18.000 dan Sibad menjadi Rp16.000 per kilogram. Meskipun harga jatuh, distribusi cabai dari Pasar Induk Pare tetap berjalan. Pengiriman ke Jabodetabek mencakup 1 ton cabai keriting dan 3 ton cabai rawit merah. Industri menyerap 3 ton cabai besar, 0,5 ton cabai keriting, dan 3 ton cabai rawit merah. Kalimantan menjadi tujuan pengiriman 7 ton cabai rawit merah.

Pasokan cabai di Pasar Induk Pare sebagian besar berasal dari daerah sekitar. Cabai merah besar sebanyak 7 ton didatangkan dari Kediri, Malang, dan Blitar. Sementara itu, 2,2 ton cabai merah keriting dipasok dari wilayah Kediri.

“` (FKT)

READ  BLACKPINK Comeback November, Rilis Album Baru Setelah Tiga Tahun